Selasa, 23-07-2024
  • Assalaamu'alaikum, Selamat Datang di Laman Resmi MTSS Nurul Islam Wuluhan

Pengertian dan hubungan Iman, Islam, dan Ihsan

Diterbitkan :


iman islam dan ihsan

Islam, iman, dan ishan kesemuanya memiliki hubungan yang begitu erat. Nah, untuk mengetahui hubungan ketiganya maka perlu mengetahui terlebih dahulu apa sebenarnya pengertian dari iman, islam, dan ihsan. Namun sebelum kita lanjut membahasnya, sebaiknya anda bisa terlebih dahulu mengetahui Apa Pengertian dan Dasar Hukum Akidah Islam Itu? dan Apa Manfaat dan Tujuan Mempelajari Akidah Islam?. Selanjutnya mari kita membahas Pengertian dan hubungan Iman, Islam, dan Ihsan sebagai berikut.

Pengertian iman, islam, dan ihsan.

Pengertian iman dapat kita pahami berdasarkan percakapan antara Rasulallah saw dengan malaikat Jibril, sebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad nomor 16851 dari Abi Malik.

قَالَ مَا الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَالْمَوْتِ وَالْحَيَاةِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْجَنَّةِ وَالنَّارِ وَالْحِسَابِ وَالْمِيزَانِ وَالْقَدَرِ كُلِّهِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

Jibril bertanya, “Apakah iman itu?“ Beliau menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, nabi-nabi, kematian dan hidup sesudah mati, surga dan neraka, hisab dan mizan, serta takdir yang baik maupun yang buruk ….“ HR Ahmad dari Abi Malik.

Jika kita melihat hadis di atas, maka iman meliputi enam perkara, yaitu.

  1. Iman kepada Allah swt.
  2. Iman kepada hari akhir , termasuk kematian dan hidup sesudah mati, surga dan neraka, hisab dan mizan.
  3. Iman kepada malaikat.
  4. Iman kepada kitab-kitab Alllah
  5. Iman kepada nabi-nabi (rasul-rasul Allah), dan
  6. Iman kepada takdir, yaitutakdir baik maupun yang buruk.

Sedangkan yang dimaksud dengan pengertian islam, sebagaimana yang tertera pada hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari nomor 8 dan Ibnu Umar sebagai berikut.

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Islam dibangun (ditegakkan) di atas lima perkara, yaitu persaksian bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad utusan Allah, menegakkan salat, membayar zakat, melaksanakan haji, dan siam bulan Ramadan.

Kelima perkara di atas merupakan pokok-pokok ibadah atau rukun islam. Setiap mukalaf, yaitu bagi orang islam yang sudah dewasa dan berakal sehat, kelima perkara tersebut maka wajib untuk dilaksanakan. Terkecuali siam, zakat, dan ibadah haji terdapat aturan khusus, setiap muslim yang memenuhi persyaratan wajib melaksanakan, sedangkan yang tidak memenuhi persyaratan maka tidak wajib.

Kemudian apa yang dimaksud dengan ihsan?.

Ihsan terdapat dua macam, yaitu ihsan kepada Allah swt dan ihsan kepada sesama manusia. Pengertian ihsan dapat kita temukan dalam hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari nomor 48 dari Abu Hurairah di bawah ini.

مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Apakah ihsan? Ihsan ialah bahwasanya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya (di depanmu). Apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka (yakinlah) bahwa Dia melihatmu.

Dari hadis di atas maka jelaslah bahwa ihsan kepada Allah swt berarti menyembah Allah swt dengan sepenuh hati, hanya memusatkan perhatiannya kepada Allah seakan-akan melihat Allah di hadapannya. Jika tidak bisa demikian maka harus tetap yakin bahwasanya Allah swt lah yang melihat dirinya. Ibadah semacam inilah yang dapat membentuk dan memengaruhi kepriabadian seseorang menjadi manusia yang memiliki akhlak mulia.

Sedangkan ihsan terhadap sesama manusia adalah berbuat lebih baik dari pada semestinya sesuai dengan petunjuk islam.

Hubungan iman, islam, dan ihsan.

Untuk mengetahui hubungan ketiganya maka kita perlu memperhatikan sunah-sunah Rasulallah saw sebagai orang yang paling mulia yang mengemban amanah dari Allah swt . Rasulallah saw mempraktikkannya dengan menyatukan ketiga hal tersebut, iman, islam, dan ihsan. Dimana iman sebagai landasan keyakinan, sedangkan islam dan ihsan sebagai bukti nyata mengenai adanya keimanan tersebut. Islam dan ihsan berupa perbuatan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang yang mengaku beriman tidak ada artinya apabila tidak dibuktikan dengan amal nyata yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula sebaliknya, jika islam dan ihsan merupakan perbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari yang tidak dilandasi dengan iman yang benar maka tidak diterima Allah swt. Jadi sudah jelas bahwa iman, islam, dan ihsan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Penulis : Kepala Madrasah

Editorial Lainnya




Jl. Panglima Besar Sudirman No. 133 Lojejer, Wuluhan, Jember, Jawa Timur, ID. 68162

mtsnuris27@gmail.com
www.mtsnuris.sch.id
(0336) 7124001

Agenda