Senin, 30-09-2024
  • Assalaamu'alaikum, Selamat Datang di Laman Resmi MTSS Nurul Islam Wuluhan

Pengertian Khauf dan Perintah untuk bersifat Khauf

Diterbitkan :


khauf

Masih mengenai akhlak terpuji kepada Allah swt. Pada posting sebelumnya kita sudah membahas tentang Pengertian Ikhlas dan Perintah untuk beramal Ikhlas. Kali ini kita akan membahas Pengertian Khauf dan Perintah untuk bersifat Khauf.

Umumnya kita mengatakan bahwa khauf atau takut adalah sifat negatif yang tidak perlu dimiliki. Semenatara itu islam mengajarkan dan mendidik umatnya agar memiliki sifat khauf. Lalu bagaimanakah sifat khauf yang dituntunkan islam?

Pengertian khauf.

Khauf berasal dari bahasa Arab yang berarti takut. Islam mengajarkan pada umatnya agar memiliki sifat khauf, yakni takut hanya kepada Allah swt, takut akan murka-Nya akan terkena ancaman atau siksa dari Allah swt. Muslim yang baik akan merasa takut apabila dilepaskan oleh Allah swt, hidup tanpa petunjuk dari Nya. Maka selanjutnya ia akan tersesat ke jalan yang salah. Sebaliknya, iak selalu berharap agar hidupnya memperoleh rida-Nya dan sesuai petunjuk-Nya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian, khauf yang dituntunkan islam bukan sifat negatif seperti kebanyakan yang digambarkan manusia.

Perintah memiliki khauf

Friman Allah swt dalam Al Quran surat ke 7 al A’raf ayat 56,

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya:

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. QS al-A’raf (7: 56).

Yang domaksud dengan rasa takut dan penuh harap pada ayat di atas adalah sebagai berikut.

  1. Takut akan dilepaskan Allah swt hidup sendirian sehingga tersesat dari jalan yang benar, yakni tuntunan islam.
  2. Takut akan mendapat siksa karena melanggar aturan-aturan Allah swt.
  3. Sangat mengharapkan rida Allah swt, sehingga hidupnya selalau mendapatkan bimbingan dari wahyu-Nya.

Kabanyakan dari manusia hidup di dunia ini justru takut dalam menghadapi persoalan hidup, takut melarat misalnya, takut menderita, dan takut mati. Adapun orang-orang yang takut hanya kepada Allah swt justru berani menghadapi kenyataan hidup dengan hati yang penuh kesabaran dan kuat.

Kewajiban memelihara diri dan keluarga dari siksa neraka, sebagaimana firman Allah swt, sebagai berikut.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. QS at-Tahrim (66: 6).

Dampak positif khauf.

Khauf memberikan dmpak positif yang cuku besar bagi manusia, beberapa dampak positif khauf antara lain.

  1. Menjaga kerutinan perbuatn baik karena belum yakin bahwa kebaikan tersebut diterima dan diridai Allah swt.
  2. Meningkatkan kualitas perbuatan baik karena semata-mata mengharapkan rida Allah swt.
  3. Tidak menganggap ringan terhadap semua perbuatn dosa karena semua itu akan dipertanggungjawbkan di sisi Allah swt, dan
  4. Tidak merasa bangga dengan kebaikan yang telah dilakukan di masa lalu sebab belum tentu bahwa kebaikan tersebut diterima di sisi Allah swt.

Membiasakan diri bersikap khauf.

Supaya kita selalu senatiasa memiliki rasa khauf kepada Allah swt, perlu memperhatikan hal-hal berikut.

  1. mengingat-ikat dosanya di masa lalu karena belum tentu dimaafkan Allah swt.
  2. Melupakan kebaikan di masa lalu karena belum tentu Allah swt berkenan menerimanya.
  3. Mengukur diri dengan orang-orang yang saleh agar bersemangat untuk mengikuti amal baik seperti mereka.
  4. Tidak terlampau mendambakan kemewahan hidup di dunia sebab hal tersebut hanya bersifat sementara.
  5. Bersikap hati-hati dalam berusaha sehingga rezeki yang diperoleh halal dan diridai Allah swt.

Wallahu a’lam bish-shawab, semoga bermanfaat.

Penulis : Kepala Madrasah

Editorial Lainnya




Jl. Panglima Besar Sudirman No. 133 Lojejer, Wuluhan, Jember, Jawa Timur, ID. 68162

mtsnuris27@gmail.com
www.mtsnuris.sch.id
(0336) 7124001

Agenda